Selasa, 16 September 2014

Diposting oleh Unknown di 01.45


PERTEMUAN KULIAH PERTAMA (RABU, 10 SEPTEMBER 2014)
MATA KULIAH PERILAKU KEORGANISASIAN
 
Saya adalah mahasiswi Universitas Pancasila. Pada pertemuan pertama mata kuliah Perilaku Keorganisasian, saya diajarkan materi mengenai komitmen, penyebab rasa takut, dan perubahan, pilihan dan prinsip yang selalu hadir di dunia. Dosen “Setia A. Wicaksana” yang membimbing saya dalam mata kuliah Perilaku Keorganisasian. Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. Pada kesempatan yang baik ini, saya akan mengulas kembali mengenai materi kuliah pertama dan sedikit penambahan-penambahan yang saya berikan. Sebelumnya saya haturkan terima kasih kepada Bapak Dosen “Setia A. Wicaksana” yang telah membimbing saya.
 
A.    KOMITMEN
Setiap orang pasti memiliki cita-cita dan tujuan yang ingin dicapainya. Walaupun terkadang pada kenyataannya malas untuk menjalankannya dan ingin mendapatkannya secara instan tanpa tekad dan kerja keras. Hal itu terjadi karena untuk mencapai cita-cita dan tujuan haruslah diimbangi dengan komitmen yang kuat dari dalam diri sendiri.


Pengertian-pengertian mengenai komitmen yaitu :
1.  Komitmen dapat diartikan sebagai sesuatu yang membuat seseorang rela meninggalkan segala sesuatu yang berharga demi memenuhi panggilan hidupnya, walaupun harga yang harus dibayar tidak sedikit;
2.  Komitmen merupakan sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses;
3.  Komitmen merupakan sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan tujuan, sekalipun semua orang meninggalkannya;
4.  Komitmen diartikan langkah atau tindakan yang diambil untuk menopang suatu pilihan atau tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat dijalankan sepenuh hati.
Dari pengertian-pengertian diatas menjelaskan bahwa diperlukan komitmen untuk mencapai tujuan, sehingga mempermudah dalam mencapai cita-cita dan tujuan.

Tetapi jarang sekali seseorang memiliki komitmen sampai pada akhir tujuan. Karena ketika seseorang memutuskan untuk melakukan suatu komitmen, maka hati, tenaga, pikiran, waktu, uang dan seluruh hidup akan menjadi taruhannya. Sehingga dapat dikatakan tidak mudah seseorang untuk memutuskan suatu komitmen. Komitmen mudah sekali diucapkan namun akan lebih sulit untuk dijalankannya. Menyetujui sesuatu dan menjalankan dengan penuh tanggung jawab merupakan sikap dari komitmen. Oleh sebab itu komitmen sering kali dikaitkan dengan tujuan. Maka dari itu marilah tumbuhkan komitmen untuk mencapai cita-cita dan mampu bertahan pada masa tersulit apapun serta mampu mempunyai keteguhan jiwa. Karena dengan adanya suatu komitmen akan mencapai hal yang kebanyakan orang berfikir sangat sulit.

Tidak ada kata menyerah untuk mencapai tujuan hidup.
“there is no turning back to reach the goal of life”.

B.    PENYEBAB RASA TAKUT
Rasa takut pasti dimiliki oleh semua makhluk hidup. Entah rasa takut dalam melakukan sesuatu hal maupun terhadap suatu objek atau subyek tertentu. Perasaan takut timbul karena ketidakmauan seseorang untuk mencoba sesuatu, tidak mempunyai kemampuan dan pengalaman tentangnya.
Mengapa seseorang merasa takut ?


Karena kesuksesan datang seiring dengan kewajiban dan tanggung jawab, sehingga ketika seseorang belum siap untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab, maka rasa takut akan muncul dengan sendirinya. Bahkan jika ia tidak memiliki masalah dengan rasa takut, tetapi dapat pula secara tidak langsung sebenarnya ia merasa takut.
Takut merupakan mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respon terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa para psikolog menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain dari bahagian kesedihan dan kemarahan. Rasa takut yang sering sekali muncul adalah rasa takut akan kegagalan. Padahal pada kenyataanya dengan kegagalan seseorang mampu memperbaiki diri dan dapat mencapai kesuksesan. Apabila makin sering gagal, maka semakin mendekati keberhasilan dan selama terus bangkit serta tak putus asa belum ada kata gagal didalamnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sangat diperlukan keberanian untuk menghadapi rasa takut dan perlunya daya juang untuk terus mencoba tanpa kenal lelah.

C.    Perubahan, Pilihan dan Prinsip
Perubahan, Prinsip dan Perilaku merupakan tiga hal yang selalu hadir dalam kehidupan. Perubahan merupakan suatu usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi dilingkungan ekstenal maupun internal untuk mencapai sasaran baru.
“Superior Doesn’t Fit”                     
Bukan spesies terkuat yang bertahan hidup, buka pula yang terpandai, tetapi yang paling responsive terhadap perubahan (Charles Darwin)

Pilihan, jika berbicara tentang pilihan dapat dikatakan bahwa hidup ini memang penuh dengan berbagai pilihan dan semuanya itu merupakan kehendak Tuhan. Kita hanya dapat memilih, menentukan dan menjalani yang dianggap terbaik untuk kita. Pilihan menurut saya sesuai dengan kondisi yang dirasakan oleh pemilih, tetapi semua itu tidak terlepas dari kehendak Sang Pencipta. Sehingga menurut saya pilihan merupakan suatu tindakan mencari jalan terbaik untuk memperoleh kesuksesan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami seseorang pada waktu dan tempat tertentu.

Prinsip yaitu suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan contoh mengenai suatu proses perubahan yaitu mengenai “AFTA”, Mengapa AFTA ? karena AFTA merupakan hal yang paling sering diperbincangkan dan diperdebatkan dalam segala media masa.


Mengambil dari sisi sejarahnya, AFTA merupakan akronim dari “Asean Free Trade Area” yang memiliki arti adanya kesempatan dari Negara-Negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan, dengan tujuan untuk meningakatkan daya saing ekonimis kawasan ASEAN di dunia. Apabila AFTA berjalan sesuai dengan tujuan dan sukses, maka ASEAN dapat menjadi kawasan basis produksi di dunia seperti Negara China yang produknya menguasai berbagai Negara di dunia.


AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN summit ke-4 pada tahun 1992. Pada pertemuan itulah yang kemudian Para Kepala Negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam jangka waktu 15 tahun setelah pertemuan tersebut. Jika dihitung seharusnya AFTA berjalan mulai pada tahun 2007, tetapi dilakukan pemunduran hingga pada tahun 2015 tepatnya AFTA akan mulai berlangsung.

Dengan berlakunya AFTA maka tidak akan ada lagi hambatan tarif bea masuk ataupun non tarif untuk Negara-Negara anggota ASEAN. Sehingga keuntungan dan tantangan pasti akan dialami oleh Negara Indonesia. Sebelum membahas keuntungan, saya akan terlebih dulu membahas tentang tantangan-tantangan yang akan didapat oleh Negara kita tercinta ini.

Tantangan AFTA bagi Negara Indonesia :
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas berbagai bidang tantangan yang akan dihadapi Negara Indonesia :
1.  Tantangan Perdagangan
Menurut anda Negara Indonesia merupakan Negara yang lebih aktif dalam mengekspor atau palah mengimpor barang ? Untuk dapat menjawabnya kalian dapat melihat langsung dari produk-produk yang anda gunakan, seperti : Smartphone/Handphone, Laptop, TV, ataupun peralatan baik elektronik maupun garmen lainnya. Apakah made in Indonesia, atau malah made in China, Thailand atau bahkan Vietnam dll ?Boleh dikatakan bahwa sekarang sangat jarang warga Negara yang menggunakan produk dalam negeri sendiri. Hal itu terjadi karena produk dalam negeri yang sebagian besar harganya jauh lebih murah, sedangkan masyarakat kita cenderung sebagai rakyat yang sangat konsumtif sehingga kebanyakan membeli produk dengan istilah “KW” yang harga jauh lebih murah dan kualitasnya tidak jauh berbeda dengan produk yang asli. Sehingga sangat perlu bantuan Pemerintah dalam membantu para wiraswasta dalam memproduksi barang agar kualitas dan harga dapat lebih terjangkau. Selain itu perlunya sosialisasi dan pembuktian bahwa produk dalam negeri tidak kalah berkualitasnya dengan produk luar negeri.
2.  Tantangan Pendidikan
Jika melihat Negara maju anggota ASEAN, dalam bidang pendidikan mereka jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia. Lalu bagaimana Negara kita dalam menghadapi para pekerja hasil output negara di ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura? Padahal efek dari AFTA ialah setiap warga negara anggota ASEAN dapat sekolah ataupun bekerja di negara anggota ASEAN. Sedangkan pendidikan di Indonesia masih tergolong kurang maju dan hampir separuh dari lembaga-lembaga pendidikan yang ada belum terakreditasi dengan baik. Sebelum adanya AFTA seperti sekarang ini saja untuk mencari pekerjaan sangat sulit, bagaimana nanti apabila AFTA sudah berjalan?

Keuntungan AFTA bagi Negara Indonesia :
Selain tantangan, terdapat pula keuntungan yang didapatkan, apabila Negara Indonesia dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan baik maka kemajuan negara dapat diperoleh.
1.  Ijin kerja di Negara anggota ASEAN menjadi lebih mudah
Dengan adanya ijin kerja maka sebaiknya Negara Indonesia jangan hanya mengirimkan TKI ke luar negeri, tetapi tenaga kerja professional juga dikirim ke luar negeri. Sehingga pendapatan devisa negara dapat bertambah.
2.  Manfaat Objek Pariwisata dapat ditingkatkan
Indonesia memiliki berbagai keindahan alam semesta. Dengan adanya AFTA, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan objek-objek wisata yang dimiliki, sehingga bukan hanya Pulau Dewata saja yang diketahui oleh para wisatawan. Agar lebih menarik para wisatawan pemerintah perlu memperbaiki fasilitas objek wisata menjadi lebih baik lagi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menambah devisa negara.
3.  Memperkenalkan produk kebudayaan bangsa
Sudah banyak kebudayaan Negara kita yang diklam negara lain. Dengan adanya AFTA, kita dapat memperkenalkan produk kebudayaan negara kita tercinta ini dan memasarkannya. Batik, kebaya, gamelan, ondel-ondel dan lain sebagainya dapat diperkenalkan di perdagangan bebas ini sehingga negara-negara anggota ASEAN dapat tertarik untuk memilikinya.

Cukup sekian pengulasan pertemuan pertama mata kuliah “Perilaku Keorganisasian” yang saya rangkum. Apabila terdapat kesalahan dari penulisan dan pengulasan, saya mohon maaf. Terima kasih telah membaca rangkuman saya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

FENA ROSITA PUTERI Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos