PERTEMUAN
KULIAH KEENAM (RABU, 05 Desember 2014)
MATA KULIAH
PERILAKU KEORGANISASIAN
PENGERTIAN MSDM
Manajemen
sumber daya manusia merupakan
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki
oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi,
dll.
Menurut
A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen
sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek
manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya.
TUJUAN-TUJUAN MSDM
1. Tujuan
Organisasional
Ditujukan
untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara
formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu
para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam
menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan
Fungsional
Ditujukan
untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
3. Tujuan
Sosial
Ditujukan
untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif
terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan
Personal
Ditujukan
untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan,
dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan,
kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan
organisasi.
MODEL MSDM
1.
Model Klerikal
Dalam
model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh
dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas
rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang
dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas
kepegawaian rutin.
2.
Model Hukum
Dalam
model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di
bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan,
di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan
adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3.
Model Finansial
Aspek
pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena
para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini
meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan,
pensiun, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam
mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para
manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4.
Model Manjerial
Model
manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya
manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada
produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya
manusia. Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian
yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti
pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya
lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan
pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan
manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5.
Model Humanistik
Ide
sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk
untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya
manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami
individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan
peningkatan karir. Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi
terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6.
Model Ilmu Perilaku
Model
ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan
dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains
terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya
manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta
manajemen karir.
FUNGSI HRD
1.
Perencanaan
Perencanaan
adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.
Rekrutmen
Menurut
Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat
untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan
kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerjaan.
3.
Seleksi
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang
akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu
berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi
lainnya.
4.
Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan
(training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian,
konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273).
Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan
(development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan,
5.
Evalauasi Kinerja
Evaluasi
sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian.
Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan. Penyusunan
sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak
dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen
puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh
karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu
rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam
menghadapi kejadian- kejadian khusus lainnya.
Sebagai
bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi
seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi
evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen,
evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama
setiap kali.
6.
Komensasi
Pmberian
balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan
sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi
adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
7.
Pengintegrasian
Kegiatan
untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta
kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
8.
Pemeliharaan
Kegiatan
untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan
agar tercipta kerjasama yang panjang.
9.
Pemberhentian
Pemutusan
hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan
menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan
kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
TANTANGAN MSDM
1. Tantangan
eksternal
Lingkungan
eksternal yang sering di hadapimanajemen sumber daya manusia mencakup:
perubahan tekhnologi, pengaturan pemerintah, factor sosial budaya, pasar tenaga
kerja, factor politik, kondisi perekonomian, factor geografi, factor demografi,
kegiatan mitra, pesaing
2. Tantangan
internal
Tantangan
internal muncul karena adanya SDm yang mengejar pertimbangan di antaranya
adalah :financial, penjualan, keuangan, service, produksi, dan lain-lain.
HUMAN RESOURCE
INFORMATION SYSTEM (HRIS)
Human
Resource Information System (HRIS) adalah sebuah perangkat lunak atau solusi
online untuk pemasukan (entri) data, pelacakan data , dan kebutuhan informasi
dari departemen HRD/SDM, penggajian, manajemen, dan fungsi akuntansi dalam
perusahaan.
Secara
umum sebuah Human Resource Information Systems (HRIS) menyediakan berbagai
fungsi, antara lain:
1. Manajemen informasi
karyawan
2. Pelaporan dan
analisa informasi karyawan
3. Berhubungan dengan
dokumen-dokumen perusahaan yang seperti buku pedoman karyawan, prosedur
evakuasi darurat, dan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja
4. Manfaat Administrasi
Tunjangan (benefits) termasuk proses pendaftaran, perubahan status, dan
pembaharuan informasi karyawan
5. Terintegrasi dengan
sistem penggajian (payroll) dan perangkat lunak dalam perusahaan seperti
keuangan dan sistem akuntansi
6. Manajemen pelamar
kerja
HRIS
berguna bagi perusahaan untuk :
- mencatat dan melacak kehadiran dan penggunaan PTO
- kenaikan gaji dan riwayat gaji (pengupahan) karyawan
- mengatur skala gaji dan jabatan
- rencana pengembangan kinerja,
- pelatihan yang diterima,
- tindakan disipliner yang diterima,
- informasi pribadi karyawan
- pengelolaan dan rencana suksesi karyawan kunci,
- identifikasi karyawan berpotensi tinggi
- penelusuran pelamar kerja, wawancara dan seleksi
HRIS
yang efektif memberikan informasi tentang apa saja yang dibutuhkan perusahaan
untuk melacak dan menganalisis karyawan, mantan karyawan, dan pelamar kerja.
Perusahaan Anda memerlukan sistim Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) yang
luwes dan dapat dikustomisasi sesuai perkembangan dan kebutuhan perusahaan.
Dengan
HRIS yang tepat, staf Sumber Daya Manusia memungkinkan karyawan untuk melakukan
pembaruan data mereka sendiri dan perubahan alamat, sehingga membebaskan staf
HR untuk lebih fungsi-fungsi strategis. Fungsi ini biasanya dikenal dengan
Employee Self Service (ESS)
Selain
itu, data yang diperlukan untuk pengelolaan karyawan, pengembangan pengetahuan,
pertumbuhan dan pengembangan karir, dan perlakuan yang setara dapat
difasilitasi oleh sistem HRIS.
SUMBER
:
http://nanamaulana225-albughury.blogspot.com/2011/12/pengertian-manajemen-sumber-daya.html?m=1